Sudah tiga minggu lebih saya menunggu
realisasi teman saya untuk datang ke Temanggung, setiap kali ketemu dia selalu
menyapa dengan keinginannya ke Temanggung untuk mengujungi beberapa destinasi wisata
di Temanggung. Dia selalu bertanya “di Temanggung pingin lihat sunrise, enaknya
dimana ya?” di kesempatan lain dia merubah lagi keinginannya malah pingin
sunset, “yah yang penting silahkan datang ke Temanggung dulu nanti saya antar
kemanapun yang kamu mau” itu jawabku kalau ketemu sama dia lagi, mau tahu
temenku siapa?
.
.
Selama tiga minggu bertanya-tanya
terus, akhirnya dia menentukan tanggal kapan dia ke Temanggung. Bersama teman-temannya,
dia akan mendatangi paling tidak 2 destinasi wisata yang saya rekomendasikan
yaitu Wisata Alam Posong untuk hunting Sunrise dan Wisata Alam Sedengkeng Pass
untuk menikmati senja. Saya pun sudah bersiap mengantarnya, eh malah nyampe Temanggung
di hari berikutnya, siang lagi, katanya mau lihat sunrise datang jam 11 siang, itu aja masih di rumah temennya di daerah perbatasan Temanggung-Magelang, rencana
pertama yaitu Hunting Sunrise gagal total dan saat itu cuaca mendung dan recana
kedua pun terancam batal.
Mulai dia bertanya-tanya lagi “enaknya kemana ini”. Bingung juga mau ngajak kemana HP saya letakkan dan saya tinggal santai dulu sambil mikir enaknya kemana,sekita 30 mentit saya buka HP eh malah dia ngabari kalau dia sekarang lagi perjalanan ke Watu Layah Kandangan. Yah.. ya sudah lah, saya nyusul kesana, itung-itung berwisata karena saya juga belum pernah kesana. Emang sih Watu Layah itu sedang hits di Temanggung sejak awal tahun ini tapi saya belum sempet kesana.
Mulai dia bertanya-tanya lagi “enaknya kemana ini”. Bingung juga mau ngajak kemana HP saya letakkan dan saya tinggal santai dulu sambil mikir enaknya kemana,sekita 30 mentit saya buka HP eh malah dia ngabari kalau dia sekarang lagi perjalanan ke Watu Layah Kandangan. Yah.. ya sudah lah, saya nyusul kesana, itung-itung berwisata karena saya juga belum pernah kesana. Emang sih Watu Layah itu sedang hits di Temanggung sejak awal tahun ini tapi saya belum sempet kesana.
beberapa pengunjung Watu Layah yang didominasi wanita sedang berfoto di gardu masuk |
Loket Masuk ke Watu Layah |
Dengan motor kesayangan saya,
saya menuju ke Watu Layah, di tengah perjalanan yang gerimis saya pacu motor saya
agar cepat sampai, karena teman saya yang satu ini sudah sampai di lokasi sudah
lumayan lama. Watu layah sendiri terletak di Desa Tlogopucang Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung. Tempat ini termasuk wilayah Temanggung yang
paling timur karena wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Jarak dari
kota Temanggung sendiri sekitar 20 km dengan medan jalan berkelok serta naik
turun akan tetapi, jalannya sudah enak serta kanan-kiri pemandangannya bagus.
Sesampainya di depan Gerbang
Wisata, ternyata disini ada dua pilihan tempat wisata yaitu Watu Layah dan Watu
Angkrik “baru tahu juga kalau disini ada beberapa wisata” batin saya. Karena teman
saya sudah di Watu layah ya saya belok masuk menuju gerbangnya Watu Layah terlebih dahulu.
Parkiran motor lumayan penuh saat saya sampai, dan yang mengagetkan saya, plat
nomor dari motor-motor yang terparkir kebanyakan berasl dari Kabupaten Semarang,
ya mungkin karena wisata ini juga dekat dengan Kabupaten Semarang. Jalan dari
tempat parkir menuju lokasi wisata sudah banyak berdiri warung-warung yang menjajakan
oleh-oleh dan minuman. Kita harus mengeluarkan Rp 5.000,- untuk bisa masuk ke
wisata ini. Teman saya didalam sudah mennunggu akan tetapi saya tinggal untuk
memngambil foto di beberapa spot foto dan gerbang masuk, itung-itung balas
dendam biarin dia yang menunggu.
Setelah selesai foto-foto baru
saya menemui teman saya yang ternyata mereka rombongan, ada empat cewek dan dua
Cowok. Setelah berkenalan dan sapa-menyapa langsung deh kita explore. Ternyata kita
agak apes hari itu, baru mau melangkah untuk menuju spot foto hujan turun
lumayan deras, ya sudah kita menunggu hujan reda disebuah gazebo. Hujan mulai
menurunkan intensitasnya menjadi gerimis syahdu, saya dan teman saya langsung
menuju lokasi-lokasi yang intagramable banget, mumpung sepi dan tidak antri
karena masih gerimis. Sempat saya mengajak teman-teman yang cewek tadi
akantetapi, mereka tidak mahu karena pake sandal yang licin. Memang Watu Layah
ini tempatnya di bukit yang spot-spot fotonya harus kita datangi dengan jalan
yang miring, jadi bakalan susah deh kalau ngajak cewek kesini apabila mereka
persiapannya untuk foto dengan fashions yang tidak mendukung untuk
berpetualang.
petunjuk Arah menuju ke tempat-tempat foto |
salah satu aksesoris untuk foto yang keren |
Pohon Galau dengan Pemandangan yang indah |
Saya bersama teman saya ini, oh
ya tadi belum saya kasih tahu siapa teman saya, Teman saya namanya Ayoeb dia
berasal dari Jogja. Saya bersama Ayoeb langsung mencari foto hampir disemua
spot foto yang benar-benar instagrameble banget. Mulai dari spot bertuliskan “LOVE”
dan spot yang paling bawah bertuliskan Watu Layah. Ada juga spot foto dengan
nama “Pohon Galau” lumayan laris ini karena setelah saya selesai foto dan hujan
mulai reda banyak yang langsung
mengantri disini. Bagi yang biasa pose galau pohon ini keren banget deh
mendukungmu saat benar-benar galau, dengan pohon pinus yang di kasih tempat
duduk dan terlihat pemandangan yang luas membuat perasaan kita ikut teriuh saat
duduk dipohon itu (semoga ini bukan perasaanku saja).
Setelah selesai foto-foto karena
sudah lumayan capek saya dan Ayoeb kembali ke Gazebo yang tadi untuk kita
berteduh, di tengah perjalanan kita bertemu teman-teman kita empat cewek tadi,
yang lagi ribet pingin turun atau tidak, karena mereka melihat jalannya yang
lumayan licin. Karena mereka masih pada ribet mau turun atau tidak, saya ngobrol
sama Ayoeb dan liat-liat foto yang sudah kita dapat, eh ternyata salah satu
cewek teman kita itu lihat dan sontak berkata “loh koq apik banget.. ayo mrono
neh!!”... “What?? Dah capek kali bu....tadi diajak gak mau” kata ku dalam hati,
yah karena kasian juga dari jauh-jauh kesini gak sampai yang dia inginkan kan
bahaya kalau penasarannya dibawa pulang.
tempat duduk dengan aksesoris hati |
Dengan sedikit langkah berat saya
dan Ayobe mengikuti keinginan mereka, mulai lah mereka berpose dari spot foto
satu ke spot foto yang lain, dan tahu sendiri kan kalau cewek foto itu tidak
mungkin satu dua kali jepret langsung udah, pasti berulang kali dan hasilnya
harus sesuai dengan keinginan-keinginan yang kurang masuk akal, mulai dari
masih kelihatan gendut atau bajunya kurang pas, rambutnya pasnya diginiin ribet
banget kan ya, ya gitulah cewek, sebenarnya sih gak papa kalau ini hanya foto
di satu tempat saja tapi ini di Watu Layah yang spot fotonya banyak banget dan
semua intagrameble banget. Sudah saya duga cewek-cewek bakal histeris deh kalau foto disini. Bahkan cewek
yang katanya itu penuh perasaan tidak kepakai perasaannya kalau di tempat ini,
sudah ada yang antri banyak eh dianya gak mau berhenti foto, gantian
foto-fotonya “perasaannya dimana”???.
Jadi kalau ke Watu Layah jangan
ajak Cewek, kalau gak mau ribet, kalau gak mau di omongin orang karena gak mau
gantian tempat foto, dan Jangan ajak Cewek yang itu mantan kamu karena disini
ada spot foto yang tulisannya khusus untuk mantan.
kunjungan ke Watu Layah Tlogopucang, Kandangan Temanggung pada tanggal 15 Mei 2017
kunjungan ke Watu Layah Tlogopucang, Kandangan Temanggung pada tanggal 15 Mei 2017
20 Comments
Yaaaak spot2 foto serupa semakin menjamur, bahkan di temanggung :D
ReplyDeleteBtw pasar papringan ada lagi ya mas? Tapi bukan di kandangan lagi
yah emang pasaran wisata sekarang lg yg gini larisnya...
Deleteada lagi, di kedu, setelah idulfitri di hari minggu wage nantinya ada lagi
Sumpah ramutu, penulise koyo tai kupu
ReplyDeleteeh mbak e, jangan sinis gt dong...ha ha ha perasaannya mana??
DeleteCewek memang makhluk yang aneh.
ReplyDeletesebagai cowok kita harus mengerti keanehan2 cewek mas, ha ha ha
DeleteBaru dengar nih tempatnya, Watu Layah. Dan tak salah nyasar ke sini. Sebelumnya, salam kenal ya, Mas :)
ReplyDeleteAku lebih fokus aja ke pemandangannya aja ya, dari tiket juga termasuk terjangkau lah. Murah gitu.
Untuk sekarang ini, aku rasa sangat banyak di beberapa destinasi wisata yang sama ada tulisan Love gitu, dan yang paling banyak itu ada gardu pandangnnya. Memang, selain keren bisa mengabadikan spot dari ketinggian.
Btw, itu pohon galau. Pohonnya yang galau atau memang orang yang duduk disitu jadi galau..hehe
iya mas, salam kenal juga, iya emang wisata baru sekarang2 menjual spot foto karena emang kebutuhan wisatawan sendiri yg doyan foto dan eksis,
Deletedi temnggung khususnya banya bgt gardu pandngnya, maklum pegunungan
owh ya tp emang bikin galau kalau duduk di pohon galaunya apalagi ngadep ke langit luasnya itu...bkin berfikir taljum dan merinding
Aku belum kesampean-kesampean buat nyunrise di posong mas :(
ReplyDeleteAras-arasen jauhhh byanget dari Bantul
ayo kesini, lagi bagus2nya loh bener, ni musim peralihan yg sunrisenya itu golden n awan dibawahnya, keren bgt akhir2 ini
Deletejauh sih emang dr bantul,ngecamp sekalian disini, biar gak jauh
Ini kok dekat sama tempat kita nyasar dulu yah. Weh akhirnya di sana ada tempat ginian hahahaha
ReplyDeleteiyo pak, iki gone embung kae munggah neh, pas kita kesana itu ini blm ada e, ternyata saiki wis rame bgt
Deletewhahahaha, sebagai cewek sha merasaa zzzzzz..
ReplyDeleteyang bikin penasaran, layah itu artinya apa ya mas?
cewek mah gitu ya...ha ha ha
Deletelayah, kalau gak salah layah itu miring atau condong, watu layah berarti batu yg miring,
mungkin sih, soalnya tempat ini di diarea yg miring gt
abaikan cewek yang kaya gt...msh bnyak cewek2 yg bisa menghargai perasaan orla.
ReplyDeleteYang penting jalan2 tetep kudu...biar kita ga di anggep kurang piknik and pny wawasan luas.
Good luck sipenyugunung
hahaha itu bukan cewekku juga koq mbak..hahaha
DeleteAh.. Nduwur omah ku 😂
ReplyDeleteweh iya to..sekarang bagaimana keadaannya ya??
DeleteKlau ngajak pacar apa gak boleh hahaha
ReplyDeletekomen
ReplyDelete