Berbagi Kopi Barista Inklusif, #KarenaKopiKitaSetara




“Selalu yakin bahwa setiap orang punya kelebihan masing-masing. Tidak terkecuali orang-orang yang dilahirkan tidak seperti orang lain pada umumnya. Sesuatu kekurangan tidak akan menghalangi  untuk punya hak hidup bersama dan berkarya. Semua pasti punya sesuatu yang sepesial di dalam diri masing-masing”. Keyakinan ini selalu mendasari pemikiran saya untuk memandang atau menilai orang. Semua orang sama. Tinggal bagaimana kita hidup bersama dalam bingkai saling membantu dan peduli.
Suatu hari, ketika saya sedang melihat kompetisi menyeduh kopi. Saya termenung ketika seorang juri keluar dari ruangannya untuk melakukan penilaian. Saat pintu dibuka yang terlihat bukan kaki untuk melangkah, akan tetapi sebuah bagian kursi roda. Seseorang yang duduk di kursi roda itu menjadi salah satu juri kompetisi menyeduh kopi. Dalam benak saya “ini yang jadi masternya” karena saya selalu yakin orang seperti itu punya kelebihan yang luar biasa. Kalau di kasus ini jelas dia mempunyai kepekaan indra perasa yang luar biasa, sehingga dia menjadi Juri dalam kontes seduh kopi tingkat Jateng-DIY. Luar biasa.  Tidak mudah mungkin bagi dia bisa sampai seperti ini, pasti ada proses yang panjang.

senyam dan tawa mas Eko seorang barista Inklusif yang sedang bercerita pengalamannya selama latihan menjadi Barista

Pada hari minggu tanggal 29 Juli kemarin menjadi sebuah momen membuka pikiran saya kembali tentang pandangan saya terhadap orang-orang difabel. Di halaman Pusat Rehabilitasi YAKKUM diadakan acara “Kopi Brwebagi Barista Inklusif”. Sebuah acara Public Showcase hasil pelatihan Barista inklusif #karenakopikitasetara. Barista inklusif? “Jarang-jarang ada”. Dan ini jelas menggetarkan hati saya. Satu bukti lagi untuk mereka yang menjahuinya “mereka lebih hebat dari pada kalian, ya kan??”. keyakinan saya kopi buatan barista inklusif ini pasti lebih nikmat.
Saya bahagia sekali bisa mengikuti acara ini. Acara ini luarbiasa. Yang saya tangkap dengan jelas dari acara ini adalah Sebuah tranfer energi orang keren kepada meraka para Barista Inklusif. Kehadiran orang-orang keren seperti Bernad Batubara yaitu novelis, Frischa Aswarini salah satu penulis cerita Filosofi Kopi pastinya membangkitkan rasa percaya diri meraka para penyadang difabel. Sebuah tranfer energi positif kepada mereka para barista inklusif hasil pelatihan pusat rehabilitasi YAKKUM yang didukung oleh Program Peduli.
Terlihat wajah bangga dan senyum semrigah mas Eko salah satu peserta pelatihan Barista Inklusif sedang bercerita proses latihan menjadi barista hingga sekarng sudah bisa mahir membuat kopi. Sekarang dia juga bisa merasakan menjadi seorang barista. Pekerjaan yang keren dan banyak digandrungi anak muda.  Karena ngopi merupakan lifestyle diberbagai kalangan. Barista menjadi punya peran penting saat ini. Dan ada mas Eko seorang barista Inklusif ada di dalamnya.

Para Barista sedang menyiapkan Kopi gratis untuk dibagikan

Tentu saja melatih mas Eko yaitu seorang penyandang disabilitas menjadi seorang barista yang mahir butuh banyak dukungan. Ide dari Program Peduli dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM mengawali arah pelatihan ini. Melihat peluang yang bagus serta tidak membiarkan para penyandang disabilitas atau orang-orang inklusif berada pada pekerjaan yang itu-itu saja. Dan ternyata penyandang disabilitas di Jogja itu banyak hampir tiga ribu lebih. Barista menjadi terobosan pekerjaan dan juga life skil yang bisa dikuasai oleh para penyandang disabilitas. Derajat dari orang disabilitas menjadi setara dengan lainnya. Serta mudah dalam mendapat pekerjaan. Hal ini juga menjadi salah satu sasaran dari program peduli (programpeduli.org) memang. membuat gerakan mengajak masyarakat setara semartabat dalam kehidupan sehari-hari terlepas dari perbedaan apapun.  
Pelatihan kopi para barista inklusifi ini dihandel langsung oleh para pakar-parak kopi di Jogja, terutama dari Cupable Coffee. Tidak hanya sekedar menyeduh kopi tapi juga dilatih mengenal proses pengolahan kopi dari hilir sampai muaranya. Mengenal tanaman kopi, melihat biji kopi terbaik dan cara penyeduhan yang pas untuk rasa yang nikmat. Semua dilatih secara sabar dan telaten sehingga skil dari para Barista Inklusif ini benar-benar berkualitas. Salut untuk mereka yang rela berbagi ilmunya dan hidup bersama mereka demi menjadikan mereka bermartabat dan setara bersama kita. Karena Kopi Kita Setara.
Sangat berharap program pelatihan ini terus berkembang ke program-program lainya. Program yang menyentuh semua kaum minoritas yang terpinggirkan. Karena tak hanya mereka para disabilitas tapi banyak orang yang terpinggirkan dari lingkungan kita. Seperti masyarakat adat dan lokal yang terpancil, korban diskriminasi dan intoleran, hak asai manusia dan restorasi sosial, serta waria. Mereka juga perlu kita rangkul bersama demi mendapatkan perlakuan dan hak sosial yang sama. Mungkin melalui programpeduli.org kita bisa mencontoh agar kita bisa selalu berbagi dan bersama menyelesaikan masalah-masalah in. Atau kita bisa langsung selalumendukung program-progam mereka terwujud. Mari kita ikut mempromosikan kesetaraan dan martabat, berbagi kesempatan, meruntuhkan prasangka dan mengembalikan martabat untuk indonesia yang lebih baik.


 Tentang Program peduli
Sebuah gerakan yang mendorong terwujudnya inklusi sosial 
bagi warga negara Indonesia yang minoritas karena stigma dan perbedaan 

Website : www.programpeduli.org
Fb : Program Peduli
Instagram : @programpeduli
Youtube : Program Peduli

Post a Comment

2 Comments

  1. Keren. Semangat mengalahkan kekurangan fisik yang mereka miliki. Sangat inspiratif

    ReplyDelete